Selasa, Agustus 19, 2008

TIPS DAN PERAWATAN

Mengenal Kode dan Kelayakan Pakai Ban

Buat para pengemudi mobil penggunaan ban berkualitas tentunya sangat penting. Banyak faktor pada ban yang wajib diperhatikan pengemudi yang berkaitan dengan faktor safety, umumnya adalah standarisasi tekanan ban, beban dan kecepatan maksimum yang dapat ditanggung ban.


Untuk itu disetiap ban pasti terdapat kode berupa angka dan huruf, kode ini memiliki arti yang menunjukkan identitas atau karakter ban tersebut.

Oleh karena itu ada baiknya bilaSO mania yang ingin mengganti ban mobil kesayangannya mengenali kode yang terdapat pada ban. Hal ini sangat penting juga untuk menghindari resiko kecelakaan yang disebabkan pecah ban dan juga akan sangat membantu untuk mendapatkan karakter ban yang bisa sesuai dengan kebutuhan mobil.

1. Ukuran Ban
Misalnya Kode 185/55 R15 85V, Kode ini berarti :
  • 185 = Informasi kelebaran ban (ukuran mm)
  • 55 = Informasi Profil Ban, yang diukur berdasarkan perbandingan (Rasio) antara lebar dengan ketinggian ban
  • R = Menunjukkan konstruksi ban ini adalah Radial
  • 15 = Menunjukkan Ukuran Diameter Velg (satuan Inci)
  • 82 = Load Index (Kode Beban Maksimum)
2. Max load
Misalnya Max Load 475 Kg (1047 lbs)
Tulisan ini menjelaskan beban maksimal yang dapat ditanggung ban, tiap ban memiliki max load yang berbeda karena ukurannya. Ini merupakan arti dari kode load index pada ban.

3. Maximum Pressure
Misal 300 Kpa (44 Psi) Mas Press, Kode ini adalah informasi tekanan angin standar pada ban yang ditentukan oleh pabrikan.

4. Kode Produksi
Misalnya ada Kode 2707, angka 2 digit dibelakang itu menunjukkan tahun produksinya itu adalah tahun 2007, sedangkan 2 digit dari depan itu menunjukkan minggu produksi ban tersebut. Kode Produksi sangat penting untuk diketahui terlebih dahulu, karena ini mampu menunjukkan umur ban. Jadi, meskipun sebuah ban masih baru (belum dipakai) tetapi bila usianya sudah tua maka elastisiasnya akan berkurang sehingga mengurangi daya tahannya. Bisa cepat pecah ban tuh. 3 tahun adalah usia maximum ban untuk masih dapat digunaka; tidak peduli seberapa bagus kodisinya.

5. Rotation
Kode yang menunjukkan arah perputaran / rotasi ban untuk pemasangan. Akan tetapi tidak semua ban memiliki kode ini.

6. Manufactured
Menunjukkan merk dan dimana ban tersebut dibuat.

7. Plies
Menunjukkan konstruksi ban dan bahan yang digunakan.

8. Tubeless / Tube Type
Informasi jenis ban tersebut adalah Tubeless (Tanpa Ban Dalam), sedangkan Tube Type berarti menanakan bantersebut adalah jenis yang membutuhkan ban dalam.

9. Tread indicator
Kode ini untuk menunjukkan batas keausan tapak ban yang dianjurkan, biasanya ditandai dengan gambar segitiga.

10. Tire Grade
Ditentukan berdasarkan Uniform Tire Quality Grading System, Ada 3 faktor penentunya :
  • Treadwear : Semakin besar nilainya, menunjukkan kompon ban berkarakter keras yang berarti umur pakainya juga lebih panjang, karena tapaknya tidak mudah cepat aus. Sebaliknya jika treadwear-nya kecil, berarti kompon ban berkarakter lunak, biasanya ban seperti ini dibuat untuk pemakaian balap dan kecepatan tinggi, namun tapaknya lebih cepat aus.
  • Traction : Indikator daya cengkeram ban
  • Temperature : Indikator kemampuan temperature / suhu ban


Click Untuk Versi Besar

Click Untuk Versi Besar


Click Untuk Versi Besar

Click Untuk Versi Besar


Click Untuk Versi Besar


Click Untuk Versi Besar



Pengapian Mobil

busi.jpgDalam sebuah mesin terutama kendaraan bermotor ber-BBM, sistem pengapian mutlak adanya agar mesin dapat menghasilkan tenaga untuk berjalan, jika tidak ada pengapian, otomatis mesin tidak akan menyala. Sistem pengapian ini dibuat untuk melakukan proses pembakaran BBM didalam ruang bakar mesin yang kemudian akan dirubah menjadi sebuah tenaga atau daya dorong mesin untuk menjalankan kendaraan tersebut.

Parts umum yang terkait dengan sistem pengapian kendaraan yang dikenal awam itu adalah seperti , Baterai (Aki), Kunci Kontak, Kabel Busi, Busi (spark plug), koil, Platina dan CDI, namun untuk mobil dikenal juga parts distributor yang bertugas membagi pengapian pada tiap silinder mesin.
Jadi bila ada masalah yang berhubungan dengan sistem pengapian, hal yang paling mudah dilakukan adalah dengan mengecek kondisi parts tersebut.

Sistem pengapian pada kendaraan itu sendiri dikenal ada 2 jenis berdasarkan parts pengatur dan pemicu pengapiannya, yaitu :

1. Pengapian Sistem Platina (Konvensional)
Pengapian jenis ini adalah yang pertama kali diterapkan dalam kendaraan bermotor yang ada. Komponen platina ini berfungsi untuk mengatur dan memicu terjadinya pengapian yang kemudian akan tersalurkan ke koil agar busi mampu memercikan api untuk membakar BBM dengan sempurna sesuai putaran mesin.

Saat platina bekerja, arus akan mengalir dan menuju kumparan primer koil, sehingga menciptakan arus listrik dari medan magnet di sekitar kumparan sekunder. Begitu pula bila platina tidak bekerja, arus listrik secara otomatis akan terputus. Piranti platina memiliki kelemahan utama pada titik kontak atau contact point. Ini karena pemutus arus mekanis yang akan aus, bergantung lamanya pemakaian.
Jadi platina dalam sistem pengapian standar kendaraan adalah kontak poin (contact point) yang berfungsi sebagai penyulut (trigger) koil, Sehingga mesin dapat menyala dengan baik dengan tenaga yang maksimal.

delco.jpg
2. Pengapian Sistem CDI (Capacitor Discharge Ignition)
Pengapian dengan sistem ini lebih ke arah pengapian yang diatur secara elektrik oleh satu part yang dinamakan CDI (Capacitor Discharge Ignition).

Parts CDI secara umum adalah sebuah alat yang mampu mengatur dan menghasilkan energi listrik yang sangat baik di seluruh rentang putaran mesin (RPM), mulai dari putaran rendah pada saat start sampai sangat tinggi pada saat kendaraan dipacu sangat kencang.

Jadi kurang lebih CDI ini mempunyai tugas yang sama halnya seperti platina, tetapi CDI bekerja dengan modul komponen elektrik yang menjadikannya lebih tahan lama dari Platina, karena tidak akan mengalami keausan.

“Kalau pada sistem pengapian konvensional mengalami gangguan biasanya bisa di stel dari platina secara manual sedangkan pada pengapian yang menggunakan CDI hanya bisa dilakukan pengecekan kondisi saja, bila mengalami kerusakan sebaiknya diganti bukan direkondisi” ujar Dandi dari Bhinneka Motor.


Rem Cakram Lebih Jago

tromol.jpg

Rem merupakan piranti keselamatan kendaraan yang sangat penting keberadaannya. Kinerja sistem pengereman menjadi sangat penting dalam membantu mengendalikan laju kendaraan khususnya untuk menghentikan laju pada saat diperlukan.

Berbagai teknologi canggih telah ditemukan untuk sistem pengereman mobil. Tetapi pada dasarnya adalah tetap menggunakan sistem pompa hidrolik untuk menjalankan sistem rem mobil. Secara umum ada dua tipe / jenis rem saat ini yang masih dijadikan patokan standar pembuatan rem kendaraan yaitu rem cakram dan rem tromol.

Rem Cakram

Mobil modern kebanyakan telah menerapkan piranti yang satu ini. Biasanya piranti ini dapat ditemukan pada roda kendaraan baru sehingga dalam setiap penggunaannya menjadi maksimal dan terarah.

Rem cakram menjadi salah satu sistem pengereman modern terbaik pada mobil dan sangat ideal untuk diterapkan pada tiap mobil, terutama yang telah memakai mesin berkapasitas CC besar. Sistem kerja rem cakram adalah dengan menjepit cakram yang biasanya dipasangkan pada roda kendaraan, melalui caliper yang digerakkan oleh piston untuk mendorong sepatu rem (brake pads) ke cakram.

Berbagai kelebihan Rem Cakram
Rem cakram dapat digunakan dari berbagai suhu, sehingga hampir semua kendaraan menerapkan sistem rem cakram sebagai andalannya. Selain itu rem cakram tahan terhadap genangan air sehingga pada kendaraan yang telah menggunakan rem cakram dapat menerjang banjir.

Kemudian rem cakram memiliki sistem rem yang berpendingin di luar (terbuka) sehingga pendinginan dapat dilakukan pada saat mobil melaju, ada beberapa cakram yang juga dilengkapi oleh ventilasi (ventilated disk) atau cakram yang memiliki lubang sehingga pendinginan rem lebih maksimal digunakan.

Kegunaan rem cakram banyak dipergunakan pada roda depan kendaraan karena gaya dorong untuk berhenti pada bagian depan kendaraan lebih besar dibandingkan di belakang sehingga membutuhkan pengereman yang lebih pada bagian depan. Namun saat ini telah banyak mobil yang telah menggunakan rem cakram pada keempat rodanya, terutama jenis mobil sedan.

Kekurangan Rem Cakram
Rem cakram yang sifatnya terbuka memudahkan debu dan lumpur menempel, lama kelamaan lumpur / kotoran tersebut dapat menghambat kinerja pengereman sampai merusak komponen pada bagian caliper seperti piston bila dibiarkan lama. Oleh sebab itu perlu dilakukan pembersihan sesering mungkin. Tapi gak sulit kok, lagipula bila anda biasa beredar di wilayah perkotaan, kendala seperti ini tidak perlu dikhawatirkan.

Rem Tromol

Rem teromol digunakan pada kendaraan tipe terdahulu, tetapi biasanya juga digunakan untuk rem bagian belakang kendaraan. Rem tromol terdiri dari komponen rumah rem / drum dan kampas rem, cara kerja rem tromol adalah rem bekerja atas dasar gesekan antara sepatu rem dengan drum yang ikut berputar dengan putaran roda kendaraan. Agar gesekan dapat memperlambat kendaraan dengan baik, sepatu rem dibuat dari bahan yang mempunyai koefisien gesek yang tinggi.

Kelebihan rem tromol
Rem tromol digunakan untuk kendaraan yang memerlukan kerja ekstra dalam pengereman contoh : kendaraan operasional seperti bis, truk, minibus, dsb. Rem. Jadi rem tromol dapat digunakan pada beban angkut yang berat (heavy duty) dengan bekerja secara maksimal.

Kekurangan rem tromol
Rem tromol yang masih menerapkan sistem tertutup dalam prosesnya. Dengan sistem ini membuat partikel kotoran pada ruang tromol tersebut. Jadi untuk perawatan membersihkannya harus membuka roda agar rumah rem dapat dibersihkan dari debu / kotoran.

Pada saat banjir air akan mengumpul pada ruang tromol sehingga air akan menyulitkan sistem rem untuk bekerja, jadi setelah rem tromol menerjang banjir, maka harus mengeringkannya dengan menginjak setengah rem saat melaju sehingga bagian dalam rem tromol kering karena panas akibat gesekan, setelah itu rem dapat digunakan kembali.

Pantas rem cakram lebih disukai oleh pabrikan mobil dan pemilik mobil sehari-hari. Perawatan lebih mudah, penggunaan lebih praktis dan fungsi pengereman juga lebih baik dibanding rem tromol (lebih pakem).


Rawat Radiator Untuk Cegah Overheating


Radiator merupakan salah satu piranti penting yang berfungsi sebagai pendingin sebuah mesin atau lebih tepatnya lagi untuk menstabilkan suhu mesin mobil agar selalu dalam keadaan normal. Dengan adanya radiator, panas berlebih pada mesin mobil dapat dikurangi sehingga beban kerja mesin menjadi lebih ringan dan terhindar dari masalah engine overheat yang dapat membuat mobil mogok seketika.

Awal ditemukannya radiator bermula dari temuan Franz SanGalli pada tahun 1885 dan dipatenkan di Jerman dan Amerika Serikat. Sebenarnya pemakaian radiator ini tak hanya sebatas pada kendaraan (roda empat dan dua) tetapi juga diaplikasikan pada perumahan dan gedung pada daerah dingin (Eropa dan Amerika).

Cara kerja Radiator
Pada prinsipnya air atau cairan radiator coolant akan mengalir melalui pipa yang didesain secara khusus berbentuk zig zag untuk mendinginkan secara merata ke semua dinding silinder mesin dan berputar kembali ke radiator. Lewat kisi-kisi pada radiator dan dengan bantuan angin atau kipas pada mobil inilah pendinginan air atau cairan radiator coolant didapat dengan maksimal.

Kinerja radiator pada mobil juga didukung oleh piranti lainnya, seperti thermostat untuk mengatur buka tutup aliran air atau cairan radiator coolant ke dinding silinder mesin agar mendapat suhu mesin yang tetap ideal. Sedangkan

Secara garis besar radiator digunakan pada semua mesin seperti mesin genset, mesin - mesin industri, dan semuanya memerlukan pendingin yang berbasiskan air pada pendinginannya.

Bahan Radiator
Inti bahan radiator adalah berupa pipa yang terbuat dari logam, yang diantaranya seperti :

- Kuningan & Tembaga
Kuningan dan tembaga merupakan bahan logam yang dapat menyerap panas sehingga cocok untuk dijadikan bahan radiator. Biasanya yang memakai kuningan dan tembaga ini adalah mobil keluaran lama.

- Alumuminium
Untuk kendaraan terbaru biasanya memakai bahan alumuminium untuk radiator bahan ini terbukti dapat meredam panas sehingga air yang terdapat dalam radiator cepat dingin. Selain itu alumuminium dapat lebih lama mencegah karat dibandingkan dengan logam yang lain.

Hal yang merusak radiator
Ada hal yang dapat dijadikan sumber penyebabnya kerusakan pada radiator berikut adalah berbagai penyebabnya :

- Korosi / kerak
Korosi atau karat adalah sesuatu hal yang dapat terjadi pada semua radiator. Karena radiator ini berisi air sehingga lama kelamaan akan menimbulkan karat, biasanya hal ini terjadi akibat pemakaian air yang tidak disarankan / kualitasnya buruk untuk radiator.
Akibat dari Karat ini menyebabkan timbulnya kerak yang dapat membuat kurang lancarnya sirkulasi air radiator sebagai pembuang panas ataupun membuat radiator bocor sehingga air radiator cepat berkurang volumenya, akhirnya pendinginan mesin tidak berjalan sehingga mesin dapat panas yang berlebih (overheat)

- Umur Masa Pakai
Idealnya pemakaian radiator ini mencapai lima tahun, seharusnya radiator ini diganti dengan yang baru, tetapi bila tidak ada biaya, kita dapat memilih alternatif dengan merekondisi radiator pada ahli servis radiator yang ada.
Radiator yang sudah berumur lebih dari 5 tahun umumnya mengalami berbagai masalah seperti kerak atau karat yang menyebabkan bocor, karena radiator selalu bekerja dalam suhu panas yang sangat tinggi. Tetapi untuk mencegah sebelum terjadi berbagai masalah ini sebaiknya radiator dirawat dengan baik dan rutin dicek kebersihannya.

Perawatan Mudah Untuk Radiator :

- Rutin Kuras Air Radiator (Flushing)
Didalam radiator sering kali terdapat kerak dan kotoran yang mengendap, untuk itu diperlukan sedikit waktu luang untuk rutin menguras air radiator dan membersihkan kisi-kisi radiator. 'Radiator sebaiknya dikuras setiap 40.000 atau 50.000 Km bila mobil sering dipakai, bila tidak sering, pastikan 1 tahun sekali tetap harus dilakukan pengurasan radiator', tukas Siswono dari TRS Radiator.

Pastikan dulu suhu mesin mobil dalam keadaan hangat, agar kotoran belum sempat mengendap. Ingat..Jangan melakukannya saat mesin sedang panas, karena air dari dalam radiator yang sangat panas akan menyembur keluar dengan kencang akibat tekanan suhu panas yang tinggi.

Berikut cara mengurasnya :
Buka tutup dan keran pembuangan air radiator, disarankan juga untuk membuka saluran karet yang berada dibawah agar air dalam radiator dengan cepat dan mudah keluar semua bersama kotoran dan keraknya. Jika tutup atau saluran karet sudah mengeras atau tidak lentur harus segera diganti untuk menghindari pecahnya karet yang menimbulkan kebocoran saluran air radiator. Bila tidak mengerti, sebaiknya dilakukan oleh bengkel yang terpercaya.
Setelah selesai, pasang kembali saluran karet dan tutup keran pembuangan seperti kondisi awal kemudian isi kembali radiator dengan air bersih atau air radiator coolant sampai penuh, lalu tutup kembali radiator dan nyalakan mesin sesaat lalu tambahkan lagi volume air dalam radiator sampai penuh.

- Ganti Tutup Radiator
Ganti tutup radiator setiap 4 atau 5 tahun sekali dengan yang original, karena tutup radiator yang telah rusak tidak dapat melepaskan tekanan dari panas pada radiator, hal ini dapat menyebabkan kerusakan cilinder head gasket serta kepala radiator.

- Gunakan Air Radiator Yang Berkualitas
'Salah satu kiat agar dapat menjaga kondisi radiator supaya berumur panjang adalah dengan pemakaian air radiator yang tepat' ujar siswoyo pemilik dari TRS Radiator, yang bermukim di jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 16 CC Jakarta 10710, Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pengisian air radiator sebaiknya menggunakan cairan radiator coolant agar tidak mudah terjadi karat pada radiator. Ada berbagai macam merek radiator coolant di pasaran tetapi sebaiknya pilih yang disarankan oleh pihak ATPM.

Pemakaian cairan radiator coolant sangat disarankan untuk pengguna mobil atau kendaraan yang menggunakan sistem pendingin radiator, karena cairan ini memang telah teruji dan diteliti secara khusus untuk digunakan sebagai pengisi dari radiator dan membantu menyerap panas.


NB : MAU INFORMASI LEBIH LANJUT VISIT OUR WEBSITE : www.situsotomotif.com

Tidak ada komentar: